NPM : 43210353
KELAS : 3DA03
TUGAS : SOFTSKILL SIM 3
PENDAHULUA
N
Evolusi
Sistem Informasi Manajemen (SIM) berdasarkan Computer Based Information System
(CBIS) ini mempunyai banyak peran dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam
bidang basis computer system. SIM dapat didefinisikan sebagai penerapan system
informasi didalam organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengelola
data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
didalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
PEMBAHASAN/ISI
ARTIKEL
EVALUASI CBIS
Pengembangan CBIS mengikuti Sistem Life
Cycle (SLC) yang terdiri dari : siklus hidup suatu system bisa berlangsung
beberapa bulan ataupun tahun. Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC
berulang ialah pemakai CBIS. Seiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan
siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah
penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa system tersebut
terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer
dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh spesialis informasi. Ketika
manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua
pihak bekerjasama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah,
mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat
keras dan perangkat lunak yang sesuai, membuat basis data, dan menjaga
kemutakhiran system.
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI (SIA)
SIA adalah system informasi yang
melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan sebagai pengolah data perusahaan.
SIA adalah satu-satunya system informasi yang bertanggung jawab memenuhi
kebutuhan informasi di luar perusahaan, menyediakan informasi untuk seluruh
lingkungan kecuali pesaing. Tugas utama system informasi adalah pengumpulan
data, manipulasi data, penyimpanan data, dan menyediakan dokumen. Karakteristik
SIA : melaksanakan tugas yang diperlukan, berpegang pada prosedur yang relative
standar, menangani data yang rinci, berfokus pada historis, menyediakan
informasi pemecahan masalah minimal. SIA menghasilkan beberapa output informasi
dalam bentuk laporan akuntansi standard dan menyediakan database yang lengkap
untuk digunakan dalam pemecahan masalah.
SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
SIM adalah suatu sistem berbasis
database komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas formal
perusahaan atau subunit dibawahnya,Sumber daya SIM Informasi menjelaskan
perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang telah terjadi di
masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik,
laporan khusus, dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut
digunakan manajer saat mereka membuat keputusan untuk pemecahan masalah.
Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.
Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational, manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari lingkungan.
Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.
SISTEM OPERASI PERKANTORAN
Otomasi
perkantoran (Office Automation) mencakup semua system elektronik formal dan
informal yang terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dari orang-orang
didalam maupun diluar perusahaan. Kelompok pemakai OA adalah manajer,
sekretaris, dan pegawai administrasi. Tujuan dari OA untuk mengurangi biaya
administrasi, pemecahan masalah, dan pelengkap serta bukan pengganti. Beberapa
contoh aplikasi OA yaitu pengolahan kata, e-mail, voice mail, kalender
elektronik, konferensi audio/video, konferensi computer, imaging, dan desktop
publishing.
SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)
Dalam upaya memecahkan masalah seorang
problem solver akan banyak membuat keputusan. Keputusan harus diambil untuk
menghindari atau mengurangi dampak negatif atau untuk memanfaatkan peluang.
Keputusan terbagi menjadi:
• Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
• Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:
• Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
• Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
• Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
• Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Jenis DSS
Jenis pertama hanya memungkinkan manajer mengambil elemen keputusan, seperti bertanya berapa jumlah penjualan wilayah X.
• Jenis kedua menungkinkan memperoleh laporan khusus dari suatu file, misalnya laporan persediaan.
• Jenis ketiga memungkinkan manajer mendapat laporan yang berasal dari berbagai file, seperti laporan laba rugi.
• Jenis keempat memungkinkan manajer melihat dampak-dampak berbagai keputusan. Misalnya perubahan harga produk dan implikasinya terhadap keuntungan.
• Jenis kelima memungkinkan manajer menerima usulan keputusan, misalnya memperolah harga jual optimal yang diproleh dari sebuah model matematika.
• Jenis keenam adalah DSS yang mampu memberikan keputusan, misalnya komputer yang memutuskan besarnya premi untuk nasabah berusia dibawah 25, bekerja di Trans Am, Tinggal Di Houston dll.
Tiga DSS pertama cukup dengan menggunakan database query, sedangkan tiga terakhir harus menyertakan model matematika.
Keputusan terbagi menjadi:
• Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.
• Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.
Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:
• Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu diperbaiki.
• Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
• Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
• Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.
Jenis DSS
Jenis pertama hanya memungkinkan manajer mengambil elemen keputusan, seperti bertanya berapa jumlah penjualan wilayah X.
• Jenis kedua menungkinkan memperoleh laporan khusus dari suatu file, misalnya laporan persediaan.
• Jenis ketiga memungkinkan manajer mendapat laporan yang berasal dari berbagai file, seperti laporan laba rugi.
• Jenis keempat memungkinkan manajer melihat dampak-dampak berbagai keputusan. Misalnya perubahan harga produk dan implikasinya terhadap keuntungan.
• Jenis kelima memungkinkan manajer menerima usulan keputusan, misalnya memperolah harga jual optimal yang diproleh dari sebuah model matematika.
• Jenis keenam adalah DSS yang mampu memberikan keputusan, misalnya komputer yang memutuskan besarnya premi untuk nasabah berusia dibawah 25, bekerja di Trans Am, Tinggal Di Houston dll.
Tiga DSS pertama cukup dengan menggunakan database query, sedangkan tiga terakhir harus menyertakan model matematika.
Tujuan DSS :
• Membantu manajer membuat keputusan untuk pemecahan masalah semi terstruktur.
• Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
• Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.
• Membantu manajer membuat keputusan untuk pemecahan masalah semi terstruktur.
• Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
• Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer dari pada efisiensinya.
SISTEM PAKAR (ES)
Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah
sistem informasi yang memiliki intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang
menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar mirip dengan DSS yaitu bertujuan
menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi untuk pemakai. Perbedaan
ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur penalarannya dalam
mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara
pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.
Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Bagian Sistem Pakar
User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
1. Input terdapat empat metode yaitu
• Menu
• Commands
• Natural Languange
• Customized Interfaces
2. Output Sistem Pakar , antara lain:
• Penjelasan dari pertanyaan
• Penjelasan dari penyelesaian masalah
3. Knowledge Base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.
4. Interference Engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi benar naka satu tindakan diambil.
5. Development Engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.
Karakteristik Sistem Pakar
• Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.
• Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
• Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
• Memecahkan masalah dengan penalaran.
• Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.
Bagian Sistem Pakar
User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.
1. Input terdapat empat metode yaitu
• Menu
• Commands
• Natural Languange
• Customized Interfaces
2. Output Sistem Pakar , antara lain:
• Penjelasan dari pertanyaan
• Penjelasan dari penyelesaian masalah
3. Knowledge Base, adalah bagian yang memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan masalah yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis. Istilah problem domain digunakan untuk menjelaskan area masalah.
4. Interference Engine, adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi knowledge base berdasarkan urutan tertentu. Selama konsultasi, interference engine menguji aturan-aturan satu persatu dan ketika kondisi benar naka satu tindakan diambil.
5. Development Engine, adalah alat yang digunakan untuk menciptakan sistem pakar, dalam hal ini dua alat yang biasa digunakan adalah bahasa pemrograman dan ES shell.
KESIMPULAN
Pengembangan CBIS mengikuti Sistem Life
Cycle (SLC) yang terdiri dari siklus hidup suatu system yang bisa berlangsung
dalam beberapa bulan maupun tahun.
Peran SIA dalam CBIS :
1. SIA menghasilkan beberapa output informasi
dalam bentuk laporan akuntansi standar.
2. SIA menyediakan database yang lengkap untuk
digunakan dalam pemecahan masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar